Pembentukan Muka Bumi

by
Pembentukan Muka Bumi
Sumber: universetoday.com

Teori Pembentukan Muka Bumi

Munculnya teori pergeseran benua yang dikemukakan oleh Alfred Wegner telah membawa perdebatan dikalangan para ahli untuk mengadakan penyelidikan lebih mendalam. Pendapat Wegner telah menggeser teori kontraksi.

Teori Apungan Benua Oleh Alfred Wegner (1910)

Menurut Wegener benua-benua ini terdiri atas batuan sial (silicium dan alumunium) terapung-terapung pada lapisan sima (silicium dan magnesium) yang berat jenisnya lebih besar. (berat jenis lapisan sial = 2,8 dan lapisan Sima = 3,2). Benua itu bergerak menuju ekuator dan ke barat.

Bukti benua bergeser ada beberapa bukti, misalnya Greenland menjauh jaraknya dari Eropa tiap tahun bertambah 36 meter, dan Amerika Utara bertambah 0,32 meter tiap tahun.

Alfred Wegener mengatakan, bahwa seluruh kontinen yang ada sekarang dulunya bersatu, disebut namanya Benua Pangea. Pada zaman karbon (kurang lebih 300 juta tahun yang lalu) Amerika Utara masih bersatu dengan kontinen Eurasia dan Amerika Selatan bergabung dengan kontinen Afrika. Benua-benua di belahan bumi Selatan seperti Australia dan Antartika juga bersatu dengan masa benua tersebut di atas. Selama zaman jura dan tersier Benua Pangea mulai terbagi-bagi. Sebagian dari kontinen bergerak ke barat dan sebagian lagi bergerak kea rah ekuator. Selama periode Creataceous Amerika Selatan dan Afrika masing-masing mulai terpisah serta bergerak sendiri-sendiri ibarat gunung es yang pecah lalu berpisah sehingga terbentuklah lautan Atlantik.

Teori konstraksi oleh Descartes

Menurut Descartes, bui mengalami penyusutan dan pengerutan karena pendinginan, sehingga terbentuk pegunungan dan lembah.

Teori Edward Suess

Menurut Suess, bumi terbentuk tidak karena bencana alam, kecuali daerah seismic karena bumi merupakan benua yang stabil.

Teroi James Dana

Dana menyatakan bahwa pemandangan alam (bumi) terbentuk karena adanya proses pelapukan dan erosi.

Suhu Bumi

Bagian bumi yang paling luar (litosfer) sehari-hari dipengaruhi oleh sinar matahari, akan tetapi bagian yang dalamnya lebih dari 15 – 20 meter tidak kena lagi pengaruh matahari.

Makin kedalam lagi suhunya makin panas, umumnya setiap turun 33 meter temperature naik 1ºC. angka 33 meter ke dalam lapisan bumi ini disebut jumlah geothermis yaitu jumlah meter yang diperlukan untuk kenaikan temperature 1ºC apabila turun vertical pada umumnya suhu makin bertambah. Sebaliknya terdapat istilah derajat geotermis atau gradient geotermik artinya jumlah derajat celcius yang menunjukkan kenaikan suhu pada tiap-tiap 100 meter turun ke dalam bumi. Gradient geotermik untuk berbagai tempat tidaklah sama besarnya. Perbedaan itu antara lain disebabkan oleh batuan-batuan vulkan yang belum menjadi dingin sama sekali terdapat pada permukaan bumi dan juga oleh sifat dan letak lapisan batu-batuan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *