Stroke merupakan salah satu kondisi medis yang serius dan mendesak, yang dapat mengakibatkan dampak jangka panjang pada kesehatan seseorang. Ini terjadi ketika aliran darah ke bagian otak terganggu, menyebabkan sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi yang penting.
Stroke adalah kondisi medis yang serius dan memerlukan perhatian segera. Dengan memahami penyebab, gejala, dan langkah-langkah pencegahan yang terkait, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko terkena stroke dan menjaga kesehatan otak dan jantung kita. Penting untuk tetap waspada dan berkonsultasi dengan profesional medis jika memiliki faktor risiko atau gejala-gejala yang mengkhawatirkan.
Jadi pada artikel ini, kita akan menjelajahi lebih jauh tentang penyebab, gejala, dan langkah-langkah pencegahan terkait stroke.
Penyebab Stroke:
Ada dua jenis stroke yang paling umum: stroke iskemik dan stroke hemoragik.
Stroke Iskemik: Ini terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke otak tersumbat atau terblokir, seringkali oleh gumpalan darah. Hal ini dapat disebabkan oleh pembentukan bekuan darah di arteri (aterosklerosis) atau emboli yang berasal dari jantung atau arteri lainnya.
Stroke Hemoragik: Ini terjadi ketika pembuluh darah pecah di otak, menyebabkan perdarahan dan kerusakan jaringan otak. Hal ini sering kali disebabkan oleh tekanan darah tinggi, aneurisma, atau malformasi arteriovena (AVM).
Gejala Stroke:
Gejala stroke dapat bervariasi tergantung pada bagian otak yang terkena dan seberapa parahnya kondisi tersebut. Gejala yang umum termasuk:
- Kesulitan berbicara atau memahami kata-kata.
- Kesulitan berjalan atau berkoordinasi.
- Salah satu sisi wajah akan terlihat lebih turun
- Pengidap tidak mampu mengangkat salah satu lengan karena terasa lemas atau mati rasa
- Kesemutan atau kelemahan pada satu sisi tubuh.
- Kesulitan melihat dengan satu atau kedua mata.
- Ucapan menjadi tidak jelas
- Sakit kepala parah tanpa sebab yang jelas.
- Kehilangan kesadaran.
Penting untuk diingat bahwa gejala stroke adalah kondisi darurat medis. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala-gejala ini, segera hubungi layanan darurat.
Pencegahan Stroke:
Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terkena stroke:
- Pola Makan Sehat: Mengonsumsi diet rendah garam, rendah lemak jenuh, dan kaya akan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
- Berolahraga Secara Teratur: Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu menjaga berat badan yang sehat, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan sirkulasi darah.
- Pantau Tekanan Darah: Memantau tekanan darah secara teratur dan mengambil langkah-langkah untuk mengontrolnya jika diperlukan dapat mengurangi risiko stroke.
- Hentikan Kebiasaan Merokok: Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko terkena stroke. Berhenti merokok dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan.
- Batasi Konsumsi Alkohol: Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko stroke. Batasi konsumsi alkohol sesuai dengan pedoman yang disarankan.
Penanganan Stroke :
Agar dapat menentukan jenis penanganan yang tepat bagi pengidap stroke, dokter akan mengevaluasi terlebih dahulu jenis stroke dan area otak yang mengalami stroke, Kemudian, dokter juga akan merekomendasikan melakukan pemeriksaan penunjang seperti:
- Pemeriksaan darah
Tes ini dilakukan untuk mengecek ada atau tidaknya infeksi, kadar gula darah, risiko pembekuan darah, dan mengetahui keseimbangan elektrolit dalam darah.
- CT scan
Untuk mengetahui kondisi otak lebih detail. Selain itu, CT scan juga membantu dokter mengetahui ada atau tidaknya tumor atau perdarahan pada otak.
- MRI
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui gambaran otak pengidap secara lebih mendetail. Tes ini juga bisa membantu dokter menemukan jaringan pada otak yang mengalami kerusakan karena perdarahan atau stroke iskemik.
- Elektrokardiografi
Pemeriksaan yang dilakukan guna mengetahui aktivitas listrik pada organ jantung. Tes ini dapat membantu dokter menemukan kelainan detak jantung, adanya indikasi penyakit jantung koroner yang bisa terjadi bersama penyakit stroke.
- Ekokardiografi
Pemeriksaan dilakukan guna mendeteksi sumber gumpalan pada jantung sekaligus mengecek fungsi dari pompa jantung. Sebab, gumpalan dapat bergeser dari pembuluh darah jantung ke bagian otak yang memicu terjadinya stroke.
- USG doppler karotis
Pemeriksaan dilakukan dengan memanfaatkan gelombang suara untuk menghasilkan gambar aliran darah, di dalam pembuluh arteri karotis di leher secara lebih mendetail. Tujuannya yaitu mendeteksi adanya plak atau penumpukan lemak dan keadaan di dalam aliran darah tersebut.