Pengertian Masyarakat Majemuk
Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam elemen masyarakat. Keanekaragaman elemen masyarakat itu dapat dilhat dari bentuk fisik maupun nonfisik. Secara fisik, manusia diciptakan beraneka ragam. Hal inilah yang memicu keragaman dalam kehidupan sosial.
Menurut Nasikun, masyarakat majemuk adalah masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih tertb sosial, komunitas atau kelompok-kelompok yang secara kultural, ekonomi, dan politik terpisah-pisah (terisolir), serta memiliki struktur dan kelembagaan.
Ciri-ciri Masyarakat Majemuk
Terdapat empat sistem tingkatan yang menurut Weber memiliki kaitan erat dengan diferensiasi tingkatan, yaitu:
a. Tingkatan kekayaan
- Kelas atas : orang yang memiliki banyak kekayaan dan hidup dari kekayaannya
- Kelas bawah : orang yang terbatas kekayaannya atau bahkan mereka sendiri merupakan milik orang lain, contohnya budak.
b. Tingkatan pendapatan
- Kelas atas : orang yang mempunyai pendapatan yang tinggi, contohnya bankr, pemilik perusahaan
- Kelas bawah : orang yang memiliki pendapatan yang lebih rendah, contohnya karyawan, buruh pabrik
c. Tingkatan yang tercermin menurut kekayaan dan pendidikan
- Kelas atas : orang yang kaya dan mampu mencapai pendidikan yang tinggi.
- Kelas bawah : orang kurang mampu dan berpendidikan rendah.
d. Tingkatan status sosial
Kelas atas : orang yang memiliki gaya hidup yang cenderung banyak diterima oleh masyarakat, contoh: orang yang berpendidikan tinggi dan sekaligus memiliki pekerjaan yang bergengsi (lulusan sarjana pendidikan dan bekerja sebagai guru profesional). Orang yang berada pada kelas ini termasuk dalam status sosial yang tinggi.
Van den Berge, berpendapat bahwa masyarakat majemuk memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Mengalami segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang seringa kali memiliki subkebudayaan yang berbeda-beda satu dengan yang lain.
- Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam kelompok-kelompok yang bersifat nonkomplementer.
- Kurang mengembangkan konsensus mengenai nilai-nilai yang bersifat dasar.
- Secara relatif, tumbuh integrasi sosial di atas paksaan dan saling ketergantungan di bidang ekonomi.
- Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok yang lain.
Kemajemukan di Indonesia
Jenis-jenis kemajemukan menurut North ada tiga jenis, yaitu sebagai berikut
- Diferensiasi tingkatan (rank differentiation) adalah hal yang muncul karena adanya ketimpangan distribusi suatu barang yang dibutuhkan atau terbatas persediaan dari suatu barang yang dibutuhkan banyak orang
- Diferensiasi fungsional (fungctional differentiation) adalah pembagian kerja yang muncul karena seseorang melaksanakan pekerjaan yang berlainan.
- Diferensiasi adat (custom differentiation) adalah hal yang muncul karena aturan berperilaku yang berbeda menurut situasi tertentu.
Faktor penyebab kemajemukan di Indonesia:
- Keadaan geografis Indonesia yang berbentuk kepulauan.
- Indonesia yang terletak di kawasan yang strategis.
- Iklim dan struktur tanah yang berbeda.
Perbedaan iklim dan struktur tanah menyebabkan pluralitas regional di kawasan Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan kesenjangan atau perbedaan antara daerah Jawa dan luar Jawa di bidang kependudukan, ekonomi, dan sosial budaya. Perbedaan curah hujan dan kesuburan tanah merupakan kondisi yang menciptakan dua macam lingkungan ekologis yang berbeda di Indonesia, yakni sebagai berikut.
- Daerah pertanian sawah (wet rice cultivation), terutama banyak terdapat di pulau Jawa dan Bali.
- Daerah pertanian ladang (shifting cultivation), terutama banyak terdapat di luar pulau jawa.
Menurut Furnivall, masyarakat Indoesia pada masa Hindia-Belanda merupakan suatu masyarakat majemuk (plural societies). Masyarakat Indonesia disebut sebgai tipe masyarakat daerah tropis. Mereka yang berkuasa dan mereka yang dikuasai memiliki perbedaan ras.
Furnivall menyebutkan bahwa secara umum struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh dua ciri yang bersifat unik. Secara horizontal, keunikan ini ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan suku bangsa, perbedaan agama, adat serta perbedaan kedaerahan. Adapun secara vertikal, struktur masyarakat Indonesia ditandai dengan adanya perbedaan-perbedaan vertikal yang cukup tajam antara lapisan atas dan lapisan bawah.
Kemajemukan yang ada di Indonesia merupakan ciri khas yang membedakannya dengan bangsa lain di dunia. Perbedaan yang terjadi dari adanya kemajemukan bangsa Indonesia menurut Geertz didasarkan pada hal-hal berikut.
- Kekerabatan,
- Ras,
- Daerah asal,
- Bahasa, dan
- Agama.