Lingkungan Hidup Untuk Pembangunan Berkelanjutan

by
Lingkungan Hidup Untuk Pembangunan Berkelanjutan
Sumber: dailytimes.com.pk

Pengertian Lingkungan Hidup

Lingkungan merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan organisme dalam melangsungkan kehidupannya. Menurut UU No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup, yang dimaksud dengan lingkungan hidup ialah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup.

 

Komponen-komponen Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup memiliki 2 (dua) komponen yaitu:

  1. Komponen biotik (benda-benda hidup), seperti manusia, hewan, dan tumbuhan.
  2. Komponen abiotic (benda-benda mati), seperti udara, tanah, bahan tambang, mineral, dan air.

 

Kualitas Lingkungan untuk Kelangsungan Hidup

Lingkungan hidup dalam perkembangannya dapat diketahui kualitasnya.Lingkungan hidup yang berkualitas memiliki potensi untuk berkembangnya kualitas hidup. Contoh: manusia berperan penting dalam masalah lingkungan hidup, unsur-unsur di sekitar manusia seperti hewan, tumbuhan, air, udara, dan tanah harus dijaga kelestariannya, mengingat pengaruhnya sangat besar tehadap manusia, misalnya udara di sekitar kita tercemar maka akan menimbulkan efek negatif terhadap saluran pernapasan, sungai yang tercemar tidak dapat lagi digunakan untuk budidaya perikanan, rusaknya lingkungan dapat diukur dengan menggunakan kualitas hidup sebagai acuan, yaitu dalam lingkungan yang berkualitas tinggi terdapat potensi untuk berkembangnya hidup dengan kualitas yang baik.

Tiga komponen penentu kualitas hidup:

  1. Derajat dipenuhinya kebutuhan untuk keberlangsungan hidup hayati.
  2. Derajat dipenuhinya kebutuhan kelangsungan hidup manusiawi.
  3. Derajat kebebasan untuk memiliki.

 

Kerusakan Lingkungan Hidup

Perusakan lingkungan hidup adalah tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik dan hayati yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi lagi (rusak) dalam menunjang pembangunan berkelanjutan. Ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan hidup yaitu:

Faktor kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh gejala alam di antaranya:

  1. Letusan gunung api.
  2. Gempa bumi.
  3. Badai siklon (angina putting beliung).
  4. Musim kemarau berkepanjangan.
  5. Banjir karena alam.

Faktor kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh kegiatan manusia diantaranya sebagai berikut.

  1. Kegiatan pertanian, seperti lading berpindah, pemberian pupuk berlebihan, dan pegunungan insektisida (penyemprotan) berlebihan.
  2. Kegiatan perikanan, seperti menangkap ikan dengan menggunakan jaring pukat harimau, menggunakan bahan peledak, dan menggunakan racun.
  3. Kerusakan hutan, seperti illegal logging (penebangan liar), perburuan hewan dan tumbuhan yang dilindungi di hutan, pembuangan sampah di hutan, atau mendirikan bangunan (villa) tanpa memperhatikan lingkungan hidup.
  4. Teknologi dan Industri, seperti penggunaan traktor dalam membajak sawah dimana bahan bakar dan buangan oli dapat merusak lingkungan.
  5. Pencemaran merupakan peristiwa berubahnya keadaan alam (udara, air, dan tanah) karena adanya unsur-unsur baru (polutan). Macam-macam pencemaran yaitu:
  • Pencemaran udara yaitu tercemarnya udara karena limbah industry, limbah pertambangan, dan asap kendaraan bermotor. Asap-asap hasil pembuangan tersebut berupa karbon monoksida, karbon dioksida, dan belerang dioksida. Karbon dioksida dapat mengakibatkan hawa pengap, karbon monoksida dapat menyebabkan naiknya suhu permukaan Bumi, dapat mematikan/ meracuni makhluk hidup, dan belerang dioksida bersifat korosif (karat) terhadap benda-benda yang terbuat dari logam.
  • Pencemaran suara yaitu pencemaran yang ditimbulkan dari bisingnya suara mobil, kereta api, pesawat udara, dan pesawat jet.
  • Pencemaran air yaitu pencemaran akibat pembuangan sisa-sisa (limbah) industry secara sembarangan ke sungai, danau, maupun laut. Penggunaan deterjen dan sabun di mana air sisa penggunaannya sulit dinetralisir sehingga air tempat buangannya tidak lagi dapat dimanfaatkan untuk minum.
  • Pencemaran tanah yaitu tercemarnya tanah karena adanya zat-zat yang tidak dapat diuraikan, zat cair yang berbahaya tidak larut di air, ampas kimia, plastic bekas, dan botol bekas.
  1. Banjir karena akibat manusia. Banjir ini disebabkan karena adanya aktifitas penebangan liar (illegal logging) di hulu sungai sehingga menyebabkan rusaknya DAS atau gundulnya hutan, mendirikan bangunan di bantaran sungai, membuat bangunan tanpa ada daerah resap air, dan membuang sampah ke sungai.

 

Pembangunan Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. Upaya untuk meningkatkan kualitas hidup secara bertahap dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki Negara secara arif dan bijaksana.Sumber daya pendukung pembangunan sebagai berikut.

  1. Sumber daya manusia, seperti jumlah penduduk, pendidikan, kesehatan, keterampilan dan kebudayaan.
  2. Sumber daya alam, seperti air, tanah, udara, hutan, kandungan mineral, dan keanekaragaman hayati.
  3. Ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti transportasi, komunikasi, teknologi, ilmu pengetahuan dan rekayasa.

Masalah yang diakibatkan dari ketidakcermatan dalam penggunaan sumber daya sebagai berikut.

  1. Permasalahan sumber daya alam, seperti kerusakan hutan, kepunahan hewan, dan tumbuhan serta perluasan hutan kritis.
  2. Permasalahan pemukiman, seperti sanitasi, pemukiman kumuh, air bersih, dan kesehatan lingkungan.
  3. Polusi lingkungan, seperti pencemaran air, tanah, dan udara.

Dalam KTT Bumi di Rio de Jeneiro pada tahun 1992 tercetus gagasan tentang konsep pembangunan berkelanjutan yaitu gagasan kebutuhan dan gagasan keterbatasan.Ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan sebagai berikut.

  1. Menggunakan pendekatan
  2. Menggunakan pendekatan jangka panjang.
  3. Menjamin pemerataan dan keadilan.
  4. Menghargai keanekaragaman hayati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *