Keberadaan PLTU Jawa 9 & 10 Memberikan Manfaat Daerah Sekitarnya

by
Keberadaan PLTU Jawa 9 & 10 Memberikan Manfaat Daerah Sekitarnya

Keberadaan PLTU Jawa 9 dan 10 digadang-gadang akan memberikan manfaat besar bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Kapasitas listrik yang ditarget untuk dua pembangkit ini adalah sebesar 2×1000 megawatt, tentu akan menggerakkan ekonomi dan geliat kehidupan di Pulau Jawa, Madura, dan Bali (Jamali).

Kelak khususnya di Pulau Jawa tidak lagi perlu khawatir kehabisan daya jika di perjalanan menggunakan kendaraan energi listrik. Stasiun pengisian daya bisa tersedia sepenjang perjalanan bahkan di daerah pelosok. Sayangnya, manfaat yang besar ini harus diimbangi dengan risiko polusi yang cukup kompleks jika tidak ditangani dengan baik.

Sumber Polusi PLTU Jawa 9 dan 10

Pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar seperti PLTU Jawa 9 dan 10 secara otomatis menghasilkan limbah pembakaran. Mulai dari asap yang terdiri dari berbagai macam zat berbahaya jika dihirup oleh sistem pernapasan makhluk hidup, hingga sisa pembakaran berupa abu yang tidak sedikit jumlahnya.

Masalah lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa tidak hanya pembangkit listrik tersebut yang menghasilkan polusi skala besar. Ada ratusan bahkan mungkin ribuan industri lain seperti pabrik makanan, otomotif, pengadaan bahan baku dan sebagainya yang juga menghasilkan polusi.

Para ahli sudah mengadakan banyak kajian tentang upaya menekan risiko polusi industri tersebut. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah penggunaan teknologi ramah lingkungan dan pengelolaan limbah yang baik. Sehingga limbah akhir yang dihasilkan oleh industri mencapai kadar aman untuk dibuang atau ditemui makhluk hidup di luar industri, demikian dilansir validnews

Dampak Teknologi Ramah Lingkungan

Apa yang terjadi jika teknologi pengelolaan limbah ramah lingkungan diterapkan di PLTU Jawa 9 dan 10? Apakah ini menjamin tingkat polusi dunia langsung turun drastis? Untuk menjawabnya tentu kita harus melihat data, seberapa besar pengaruh limbah PLTU dibanding dengan volume polusi yangs udah ada saat ini?

Skala perbandingan satu industri dengan ratusan atau bahkan ribuan industri lain tentu tidak bisa dijadikan dasar untuk menurunkan angka emisi secara drastis. Selain karena polusi tidak hanya dihasilkan oleh satu pabrik, tidak adil rasanya jika menuntut ketiadaan polusi dari satu sumber saja.

Untuk itu, tujuan terpenting dari penggunaan teknologi ramah lingkungan dan pengelolaan limbah yang baik bukan untuk menghilangkan angka emisi polusi. Akan tetapi lebih tepat jika dimaksudkan untuk tidak menambah tinggi pencemaran udara yang telah terjadi dengan tetap memberikan manfaat maksimal dari keberadaannya.

  • Dampak Lingkungan

Penerapan teknologi ramah lingkungan dan pengelolaan limbah dari PLTU Jawa 9 dan 10 akan membuat lingkungan tetap lestari. Selama ini Kawasan sekitar Suralaya bukanlah lahan pertanian yang baik, jadi tidak bisa diandalkan untuk menghasilkan bahan pangan. Keberadaan pembangkit listrik di Kawasan ini tidak mengganggu kehidupan penduduk.

Sebaran udara hasil polusi industri tentu bisa sangat luas dan tidak terkendali, namun ketika polusi yang dilepas berada dalam batas aman sesuai standar aturan, tidak akan menimbulkan bahaya pada kehidupan makhluk hidup. Dengan demikian masyarakat sekitar tidak perlu khawatir.

  • Dampak Ekonomi

Kawasan PLTU yang berdiri di Suralaya bukanlah daerah pemukiman dengan banyak penduduk. Oleh karena itu potensi ekonomi yang bisa digali bukan dari usaha jual beli ritel atau sejenisnya, namun bisa dibangun industri yang sesuai di sekitarnya dengan pengaturan lokasi sesuai instruksi pemerintah setempat.

  • Dampak Sosial

Pembangkit listrik skala besar di suatu wilayah dapat berdampak pada kehidupan sosial melalui perubahan gaya hidup masyarakat sekitarnya. Penggunaan alat elektronik yang lebih masif, atau pergantian kendaraan bermotor dari berbahan bakar minyak menjadi berdaya listrik. Semoga pembangunan PLTU Jawa 9 dan 10 berjalan lancar dan penuh manfaat.