5 Cara Membedakan Burung Hantu Jantan dan Betina Bagi Pecinta Burung

by
5 Cara Membedakan Burung Hantu Jantan dan Betina Bagi Pecinta Burung
Sumber: peregrinefund.org

Burung hantu atau yang dikenal dengan nama Tyto Alba saat ini menjadi peliharaan yang digemari para pecinta burung. Ada beberapa cara membedakan burung hantu jantan dan betina. Artikel ini akan membahas mengenai lima cara untuk membedakan jenis kelamin burung kesayangan Harry Potter ini.

1. Bentuk Tubuh

Cara membedakan burung hantu jantan dan betina yang pertama adalah dengan membandingkan bentuk tubuhnya. Burung hantu jantan memiliki bentuk tubuh yang lebih kecil bila dibandingkan burung hantu betina. Biasanya, burung hantu yang hidup di satu tempat dengan porsi makanan dan umur yang hampir sama dapat dibedakan dengan membandingkan bentuk tubuhnya saja.

Bila burung hantu tersebut hanya satu ekor maka akan sangat susah untuk mendeteksi jenis kelaminnya dengan cara ini. Hal ini dikarenakan tidak ada burung hantu pembanding sehingga akan sangat susah bila hanya mempunyai satu ekor burung hantu saja.

2. Warna Bulu

Pembeda lainnya setelah bentuk tubuh adalah warna bulu dada pada tubuh burung hantu. Pada burung hantu jantan, warna bulu di dadanya mayoritas berwarna putih atau cenderung terang dan pudar. Seperti warna abu-abu terang, keperakan, hingga putih terang.

Sedangkan warna bulu pada dada burung hantu betina biasanya berwarna gelap. Warna bulu yang gelap seperti coklat, abu-abu gelap, hingga kehitaman. Tentu, warna bulu dada ini sangat berpengaruh pada burung hantu jantan. Hal ini karena kegagahan burung hantu jantan tidak hanya pada ukuran tubuhnya saja namun juga pada bulu dadanya yang memiliki corak khusus seperti jubah.

3. Perilaku

Selain pada bentuk fisik luarnya, mencari tahu jenis kelamin burung hantu dapat dilakukan dengan cara mengamati perilakunya. Cara ini biasanya dilakukan di alam liar seperti yang dilakukan oleh para ekolog dan pecinta fauna. Dari sekian banyak cara, pengamatan perilaku ini merupakan sifat alamiah burung hantu.

Burung hantu jantan cenderung lebih agresif bila dibandingkan dengan burung hantu betina. Sehingga burung hantu betina tampak lebih tenang. Hal ini dikarenakan burung hantu jantan memiliki peran sebagai pemimpin, pelindung serta penjaga di wilayah kekuasaannya sehingga sifat agresif ini muncul. Sedangkan, burung hantu betina lebih pasif karena harus diberi impuls terlebih dahulu oleh burung hantu jantan.

4. Supit Urang

Metode ini digunakan untuk mengetahui jenis kelamin burung hantu dengan melakukan pemeriksaan fisik langsung pada bagian genitalnya sehingga dapat mengetahui alat kelaminnya. Disebut dengan metode pemeriksaan supit urang karena harus memeriksa fisik di bagian tulang pubisnya.

Tulang pubis burung memiliki bentuk seperti supit urang, maka nama ini muncul dari bentuk tulang pubis yang menyerupai sungut pada udang. Letaknya di dekat anus, memudahkan pemeriksaan untuk mengecek keberadaan kantong sperma burung hantu.

Apabila burung hantu memiliki benjolan di sekitar supit urang tersebut maka benjolan tersebut adalah kantong sperma yang dimiliki burung hantu jantan. Sedangkan, burung hantu betina tidak memilikinya.

5. Tes DNA

Cara terakhir adalah melakukan tes DNA. Tes DNA ini dilakukan di laboratorium dengan waktu yang cukup lama sekitar 3 hari. Pada burung hantu, sampel yang digunakan adalah cairan tubuh seperti darah dan air liur, serta hasil sisa kotoran yang telah diproses tubuh.

Nah, kelima cara membedakan burung hantu jantan dan betina ini dapat digunakan oleh para pemula serta peternak burung hantu. Sebaiknya selain mempelajari bagaimana cara membedakannya, tak lupa pula untuk belajar menjinakkannya karena hewan ini termasuk hewan yang cukup agresif.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *